Pemilihan Pola Bisnis yang Tepat

Pemilihan Pola Bisnis yang Tepat

 

Berbisnis merupakan kegemaran beberapa orang, namun dari kegemaran tersebut dapat diperoleh keuntungan lain. Yaitu berupa finansial, dan bahkan keuntungan yang diperolehnya memiliki nominal yang lebih besar bila dibandingkan dengan karyawan. Kelebihan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi beberapa orang untuk memulai bisnisnya. Namun untuk memulai berbisnis anda perlu memperhatikan beberapa hal, sehingga bisnis anda dapat berjalan dengan lancar.

Salah satu hal yang yang perlu diperhatikan ketika anda akan memulai bisnis adalah menentukan pola apa yang akan anda terapkan pada bisnis anda. pola ini akan sangat berpengaruh ketika kita akan memulai bisnis, karena pola ini yang akan memberikan warna pada bisnis anda. Secara garis besar, bisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga pola kelompok besar, yaitu :

  1. Kapitalis, bisnis seperti ini merupakan bisnis yang dimiliki oleh pihak swasta. Segala keuntungan dan laba yang dihasilkan hanyalah menguntungkan pihak swasta sebagai pemilik bisnis. Namun pada bisnis jenis ini pula modal dan segala sesuatu yang diperlukan oleh bisnis anda harus dipenuhi sendiri oleh pihak swasta.
  2. Koperatif, bisnis jenis ini merupakan bisnis yang tidak profit oriented atau tidak mendahulukan keuntungan. Bisnis seperti ini lebih memiliki tujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Modal ataupun keuntungan yang diperolah dari bisnis jenis ini ditanggung bersama oleh anggotanya.
  3. Sosialitik, bisnis seperti ini merupakan bisnis besar yang menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga kepemilikannya di miliki oleh pemerintah. Bisnis jenis ini dikelola untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat, tidak untuk mencari keuntungan dan memiliki keseragaman dan keteraturan dalam pengelolaannya.

Pada umumnya bisnis yang dilakukan perseorangan menganut faham kapitalisme, dimana segala sesuatu yang berkaitan dengan bisnis yang kita jalankan akan dikelola oleh pemilik perusahaan sehingga keuntungan ataupun kerugian yang kelak akan terjadi akan menjadi tanggungan dan resiko pemilik usaha.

Alangkah lebih baik jika bisnis yang akan kita dirikan mengusung faham koperatif, dimana kita dapat memberikan banyak sekali manfaat bagi orang – orang di sekitar kita.